FUNGSI-FUNGSI
POKOK MANAJEMEN
Endri Wahono Putro
teplokane01@gmail.com
teplokane01@gmail.com
Abstrak
Manajemen atau proses manajemen ada atau terjadi di
setiapmorganisasi Dalam pelaksanaannya,
proses manajemen terdapat beberapa fungsi yang tidak bisa lepas atau mutlak
yang harus dilaksanakan. Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa ahli sangat
lah banyak, namun ada tiga fungsi pokok dalam manajemen, yaitu perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing) dan pelaksanaan (actuatuing).
Keywords: manajemen, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan.
Keywords: manajemen, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan.
A.
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
masalah
Proses kegiatan
manajemen ada atau terjadi pada setiap organisasi. Manajemen melibatkan manusia
dan sumber daya lainnya untuk dapat berjalan dengan baik. Dalam pengertiannya,
manajemen selalu memiliki tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut, manajemen
dibagi dalam beberapa fungsi untuk mencapai tujuannya. Menurut para ahli,
fungsi manajemen ada sangat banyak, namun dari seluruh ahli, mereka mempuyai
kesamaan dalam pemikirannya. Fungsi
manajemen sebagai perencanaan, fungsi manajemen sebagai
pengorganisasian, dan fungsi manajemen sebagai pelaksana. Ketiga hal tersebut
adalah fungsi pokok atau utama dalm manajemen.
2.
Rumusan
masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu:
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa
yang diamksud dengan manajemen itu?
2. Apakah
fungsi pokok manjemen?
3. Bagaimana
pengertian fungsi tersebut?
4. Bagaimana
hubungan antar fungsi tersebut?
3.
Tujuan
penelitian
Adapun tujuan dari peneletian ini adalah:
Adapun tujuan dari peneletian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan manajemen.
2. Untuk
mengetahui fungsi pokok manjemen.
3. Untuk
mengetahui pengertian fungsi manajemen.
4. Untuk
memahami bagaimana hubungan antar fungsi manajemen.
B.
KERANGKA
TEORI
Terdapat beberapa fungsi-fungsi
menejemen yang dikemukakan para pakar, Fungsi fungsi manajemen menurut beberapa
parapakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi
Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai
peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
George R. Terry dalam bukunya “Principles of
Management” menyampaikan pendapatnya : “manajemen adalah suatu proses yang
membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan
dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat
menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Management is a
distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and
controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to
accomplish predetermined objectives).
C.
METODE
PENULISAN
Penulisan jurnal ini disusun berdasarkan referensi
yang telah dirangkum sesuai dengan topik penulisan. Tulisan ini juga menggunakan metode kualitatif dengan
menampilkan data deskriptif berupa kata-kata yang bersifat rasional.
Permasalahan yang menjadi dasar penulisan ini adalah ketidakpahaman penulis
tentang arti dari manajemen beserta fungsi fungsinya. Usaha pemecahan masalah
ini dilakukuan dengan mempelajari teori yang dikemukakan oleh para ahli yang
berhubungan dengan pokok permasalahan
D.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
manajaemen
Henry Fayol
Menyebutkan ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
Menyebutkan ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
Richard L.Daft (2002:8)
“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.”
“Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.”
Ordway Tead yang disadur oleh Drs. He.
Rosyidi dalam buku “ORGANISASI DAN MANAGEMENT“
Manajemen adalah “Proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan”.
Manajemen adalah “Proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan”.
2.
Fungsi
manajemen
Menurut para
ahli, fungsi manajemen ada sangat banyak, namun dari seluruh ahli, mereka
mempuyai kesamaan dalam pemikirannya. Fungsi
manajemen sebagai perencanaan(planning), fungsi manajemen sebagai
pengorganisasian(organizing), dan fungsi manajemen sebagai
pelaksana(actuating). Ketiga hal tersebut adalah fungsi pokok atau utama dalm
manajemen.
3.
Pengertian
fungsi manajemen
PLANNING
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana
formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan
tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah
rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya,
setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.
Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak
berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan,
rencana harus diimplementasikan . Setiap saat selama
proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana memerlukan
modifikasi agar tetap berguna. Perencanaan kembali
terkadang dapat menjadi faktorkunci pencapaian sukses
akhir. Oleh karena itu perencanaan harus
mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengansituasi dan kondisi yang baru secepat
mungkin. Perencanaan juga merupakan pemikiran kegiatan-kegiatan
apa saja sebelumdilaksanakan. Berbagai kegiatan ini
biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana, atau
logika, bukan hanya atas dasar dugaan atau firasat . Salah satu
aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan
(decision Making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan
kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Keputusan-keputusan harus dibuat pada bebagai
tahap dalam proses perencanaan.
Ada Empat Tahap Dasar
Perencanaan:
1.
Menetapkan Tujuan Atau serangkaian tujuan
Perencanaan
dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan
organisasi atau kelompok kerja tanpa rumusan tujuan yang
jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-sumber dayanya
secara tidak efektif.
2.
Merumuskan keadaan
Pemahaman
akan sisi perusahaan sekarang dari tujuan yang
hendakdicapai atau sumber dayasumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan
rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah
keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat
dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama
keungan dan data statistik yang didapatkan
melalui komunikasi dalam organisasi.
3.
Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala
kekuatan dan kelemahan serta kemmudahan dan hambatan perlu
diindentifikasi kan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu
diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern
yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang menimbulkan
masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,
masalah dan kesempatan sertaanacaman yang mungkin
terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses
perencanaan
4.
Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
untuk pencapaian tujuan
Tahap
terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan
berbagai alternatif dalam proses pencapaian tujuan, penilain
alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan
alternatif terbaik di antar berbagai alternatif yang ada.
ORGANIZING
Fungsi pengorganisasian dalam manajemen, perkataan organisasi berasal dari kata yunani, yakni “Oragon” dan istilah latin “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Memang kita tidak bisa memungkirinya bahwa istilah organisasi ini setiap ahli pasti mempunyai pendapat dan mengemukakan pendapatnya ini dengan pengertian yang berbeda-beda, namun walaupun pendapat pengertian mereka berbeda-beda tetapi substansi dari arti organisasi ini tetaplah sama.
Fungsi pengorganisasian dalam manajemen, perkataan organisasi berasal dari kata yunani, yakni “Oragon” dan istilah latin “Organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Memang kita tidak bisa memungkirinya bahwa istilah organisasi ini setiap ahli pasti mempunyai pendapat dan mengemukakan pendapatnya ini dengan pengertian yang berbeda-beda, namun walaupun pendapat pengertian mereka berbeda-beda tetapi substansi dari arti organisasi ini tetaplah sama.
Tujuan Pengorganisasian
Tidak cukup
mengetahui tentang fungsi pengorganisasian dalam manajemen tetapi kita juga harus tahu tentang tujuan
pengorganisasiannya juga. Adapun tujuan dari pengorganisasian ialah agar dalam
pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan
pembagian tugas ini diharapkan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan
sebuah keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas
yang dibebankan.
·
Membantu koordinasi
Yakni
memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara koordinatif agar tujuan
organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. Koordinasi ini
dibutuhkan ketika harus membagi unit kerja yang terpisah dan tidak sejenis,
tetapi berada dalam satu organisasi.
·
Memperlancar Pengawasan
Dapat
membantu pengawasan dengan menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi
dalam setiap unit organisasi. Dengan demikian sebuah unit dapat ditempatkan
dalam organisasi secara keseluruhan sedemikian rupa agar dapat mencapat sasaran
kerjanya walaupun dengan lokasi yang tidak sama. Unit-unit operasional yang
identik dapat disatukan dengan sistem pengawasan yang identik pula secara
terpadu.
·
Maksimalisasi manfaat spesialisasi
Pengorganisasian
ini dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan
tertentu. Spesialisasi pekerjaan dengan dasar dari keahlian dapat menghasilkan
seebuah produk yang berkualitas tinggi, sehingga kemanfaatan produk dapat
memberikan kepuasan dan akan memperoleh kepercayaan masyarakat pengguna.
·
Penghematan biaya
Dengan
melakukan pengorganisasian seseorang akan semakin mempertimbangkan segala sesuatu
hal yang akan merugikan, seseorang akan menganalisis dahulu agar apa yang
dikerjakannya dapat efisien dan bisa menghemat biaya bahkan seorang tersebut
bisa jadi bertambah profit baik gajinya ataupun upah.
·
Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia
Setiap orang
pasti tidak akan mampu untuk hidup dan melakukan pekerjaannya seorang diri,
kita harus bisa saling melengkapi, mengurangi rasa materialistik dan harus
mampu menumbuhkan rasa saling membutuhkan, maka dari itu seorang manajer harus
mampu megadakan pendekatan sosial dengan penanaman rasa solidaritas dan
menghilangkan sifat individualismenya agar seorang pekerja tidak merasa dirinya
terkotak-kotakkan oleh harta, tahta dan jabatan.
ACTUATING
Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi
Dalam hal ini, George
R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
Beberapa
hal yang tercakup dalan Actuating yaitu :
1. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.
Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:
Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.
1. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.
Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.
Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:
Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.
2. Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.
3. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.
4. Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4.
Hubungan
antar fungsi manajemen
Dalam hal ini, setiap fungsi manajemen selalu
berkaitan. Namun planning atau perencanaan adalah hal yang sangat mendasar bagi
manajemen. Karena planning merupakan awal dari kegiatan manajemen.
E. KESIMPULAN
Manajemen ada atau
terjadi di setiap organisasi. Melibatkan manusia dan sumber daya. Adapun fungsi
pokok dari manjemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), dan pelaksanaan (actuating).
Setiap fungsi berkaitan
satu sama lain, karena dengan adanya keterkaitan atau kerjasama antar fungsi
sebuah manajemen akan dapat mencapai tujuannya dengan baik.
F. DAFTAR PUSTAKA
George R. Terry, 1968,
Principle of Management: The Irwin Series in
Management, University of Michigan: Iswin.
Management, University of Michigan: Iswin.
Richard L.Daft (2002:8) menyatakan
bahwa “Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian sumberdaya organisasi.
Ordway Ted, 1935, Creative Management: The Relation
of Aims to Administration, University of Michigan: Association
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar